Menguatkan Mitigasi Bencana Lewat Kolaborasi Kampus dan Daerah

Jumat, 16 Mei 2025 | 14:30:38 WIB - Oleh Administrator PT


Menguatkan Mitigasi Bencana Lewat Kolaborasi Kampus dan Daerah

Sumber : Lokasi Foto Kantor BPBD Kabupaten Poso


Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, bukanlah wilayah yang asing dengan bencana. Dari gempa bumi, banjir bandang, wilayah ini menuntut kewaspadaan terus-menerus. Dalam kondisi seperti itu, upaya penanggulangan bencana tak lagi bisa sepenuhnya dibebankan pada pemerintah atau aparat semata. Dunia pendidikan, khususnya institusi kesehatan, juga perlu terlibat secara aktif dalam proses mitigasi dan edukasi kebencanaan.

Sebagai institusi pendidikan tinggi di bidang kesehatan, STIKES Husada Mandiri Poso menyadari pentingnya peran serta dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana. Komitmen ini kami wujudkan melalui inisiatif kerja sama kelembagaan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso. Pertemuan resmi yang berlangsung pada 16 Mei 2025 menjadi langkah awal dari niat baik untuk menjalin kolaborasi strategis yang berdampak langsung ke masyarakat.

Dalam surat pengantar yang kami sampaikan kepada BPBD Kabupaten Poso, kami menekankan beberapa poin kerja sama yang kami pandang krusial: mulai dari pelatihan kesiapsiagaan bencana berbasis kesehatan, edukasi publik, kegiatan pengabdian didaerah rawan bencana, hingga pengembangan model pendidikan kebencanaan yang terintegrasi dalam program kampus.

Tujuan dari kerja sama ini bukan sekadar pencitraan atau memenuhi kewajiban institusional semata. Tetapi dengan ini kami percaya, di tengah meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana, harus ada sinergi konkret antara institusi pendidikan dan lembaga penanggulangan bencana. STIKes Husada Mandiri Poso tidak hanya mencetak tenaga kesehatan, tetapi juga bertanggung jawab membentuk institusi yang mampu membaca kebutuhan sosial dan lingkungan sekitar.

Kelebihan institusi pendidikan adalah kemampuannya menggabungkan keilmuan, metodologi, dan kapasitas sumber daya manusia dalam skala yang terorganisir. Ketika potensi ini diarahkan untuk mendukung program kebencanaan, maka hasilnya bisa jauh melampaui sekadar seminar atau pelatihan. Ia bisa melahirkan model intervensi kesehatan berbasis komunitas, membangun relasi kelembagaan yang berkelanjutan, hingga menjadi pusat edukasi kebencanaan di daerah.

Kerja sama antara STIKES Husada Mandiri dan BPBD Kabupaten Poso adalah langkah kecil, namun strategis. Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial yang sudah seharusnya dimiliki oleh lembaga pendidikan tinggi. Dunia kampus tak boleh hanya menjadi menara gading yang terpisah dari realitas masyarakat. Sebaliknya, ia harus hadir sebagai bagian dari solusi – terlebih di wilayah-wilayah rawan bencana seperti Poso.

Lebih dari itu, kolaborasi ini juga membuka ruang pembelajaran kelembagaan. Bahwa kerja sama lintas sektor adalah kunci keberhasilan mitigasi bencana. Bahwa pendekatan kesehatan masyarakat tidak bisa dilepaskan dari aspek kebencanaan. Dan bahwa institusi pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam menanamkan kesadaran risiko kepada publik.

Kita tentu berharap kerja sama ini tidak berhenti di atas kertas. Ia harus hidup dalam program nyata, terukur, dan berkelanjutan. Sebab dalam menghadapi bencana, tidak ada institusi yang benar-benar siap jika berdiri sendiri. Namun bersama, kita bisa membangun daya tahan – bukan hanya dari sisi fisik, tetapi juga sosial dan pengetahuan.

Penulis  : Moh. Wafri Matorang




Tuliskan Komentar